malam ini na marah...na kesal....tidak denganmu....tapi dengan sikap dan perilakumu............ sudah berulang kali na bilang, na gak mungkin balik kepadamu.....kalau ada masalah dengan hati dan dirinya jangan pernah mengungkapkannya pada na, tapi carilah teman cowok yang mungkin bisa lebih ahsan untuk mendengarnya. Na mohon...jangan pernah mengusikku lagi...na sudah jengah....sudah cukup semua curhatan kisahmu....ingat....kau yang meninggalkanku dengan cara melukaiku melalui perilakumu yang mengecup sahabatku...
Selama kita berhubungan dulu, aku telah menjaga diriku demi kehormatanku dan kehormatanmu, aku menjaga hijabku adalah demi cinta Rabb-ku sehingga aku dapat menjadi yang terbaik untukmu, ku tak izinkan sedikitpun kau menyentuh tanganku, tidak pernah pergi hanya berduaan denganmu, tak pernah bermesraan denganmu adalah demi kebaikan kita, hanya untuk mengendalikan semua agar tetap di jalan yang diridhoiNya karena aku tau betul tentang diriku dan kemampuanku untuk mengendalikan hawa nafsuku yang masih relatif lemah, namun ketika semua kulakukan kau justru menuduh itu sebagai penyebab kenapa kau mengecupnya...dan buatku....no toleransi untuk itu....bagaimana mungkin aku bisa berharap kau akan menjadi imam untuk keluargaku? godaan sekecil itu saja tidak bisa kau atasi??? aku tidak mencari malaikat, namun aku hanya mencari seseorang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya terhadap sejuta godaan yang ada di muka bumi ini....jika aku mengujimu...itu untuk meyakinkan hatiku bahwa kau bisa menjadi imamku...
Sudah 3 tahun berlalu kisah itu dan sudah selama itu pulalah kau meninggalkan ruang yang pernah kuberikan untukmu....jadi jangan pernah berharap untuk ku dapat menerimamu kembali....tempatmu di hatiku sudah kosong...dan tempat itu hanya akan ditempati oleh orang yang kupilih untuk mendampingi hidupku menuju cinta Rabb-ku.....aku tak butuh statusmu dan karirmu yang gemilang....aku tak butuh hartamu....akupun tak butuh rayuanmu.....
Ku tak ingin mendengar kau menjelekkan dirinya di hadapanku...ku pun tak ingin kau memujaku seperti ketika dulu kau mendekatiku...ku tak ingin mendengar kau membandingkanku dengannya....sekalipun kau mengatakan aku lebih baik darinya....hentikan semua...jika kau rindu masakanku, kau rindu candaku, kau rindu perhatianku...maka kumohon anggap saja kau tidak pernah mendapatkannya......atau anggap saja itu hanya sebatas perhatian dari seorang adik untuk kakaknya.....jangan pernah menganggap itu kulakukan karena aku menyayangimu.....kau jangan terlalu percaya diri bahwa rasa itu masih ada.....karena rasa itu memang sudah tidak ada...rasa itu telah lenyap tepat saat aku melihat kau mengecup keningnya....rasa itu pergi dari diri ini bersama dengan deraian air mata yang kuteteskan untuk perilakumu yang hingga hari ini tak dapat kumengerti....
kumohon....tidakkah kau belajar dari kisah kita? jangan kau sakiti dia...sudah cukup aku saja yang pernah kau lukai...jangan pernah kau melukai dirinya seperti kau melukai aku sedemikian rupa karena bagaimanapun ia masih sahabatku meskipun ia telah menusukku dari belakang......dan kudoakan semoga kalian bisa segera melangsungkan pernikahan kalian...ini sudah 3 tahun bukan kalian menjalani hubungan? so...pertahankan...
ingat dek.....kau akan menyesali ini....abang tau kau masih sayang. Ini pilihanmu, dan abang gak mungkin maksa-maksa. Tapi benar kok, waktu itu abang cuma khilaf. Semua manusia pasti pernah punya khilaf. Dan perlu kau tau dek, abang udah putus sama dia. jadi tidak akan ada pernikahan dengan dia. Abang gak akan nikah sampe kau menikah dek...itu janji abang
ReplyDeleteBang....adek gak marah..adek bukannya gak memaafkan...adek berharap abang menemukan orang lain yang jauh lebih baik. Adik akan selalu menganggap abang sebagai abangnya adik.....silaturahmi dalam tataran teman aja ya bang...
ReplyDelete