Terima kasih atas tempaanmu.Kau Membuatku kuat....

Hari ini na duduk di tempat biasa, tempat yang paling membuat nyaman meskipun ada hujan atau badai...tempatku berteriak kala lelah dan tempatku kala meneteskan air mata di tengah malam yang tak bertepi...tempat dimana aku pun tertawa karena bahagia dan tempat dimana aku menuliskan semua yang ada dipikiranku.....

Beranjak mundur seketika....aku ingat kala itu di sebuah kota Medan, ketika aku masih berstatus sebagai seorang asisten dosen di universitas sumatera utara...Kala itu, menjadi asisten dosen adalah sebuah prestasi yang membuatku cukup bangga. Bayangkan saja, aku belum menerima ijazah kelulusan sudah diajak bergabung dan menjadi dosen adalah mimpi yang coba kubangun sejak semester 1 kuliah...Aku ingat ketika itu aku berkata di kantin kampus... "ntar kalau udah selesai S-1 aku akan menjadi dosen di sini..." (ihihi...saat itu aku ditertawakan)

Di awal minggu pertama bergabung, akupun kemudian diminta untuk menggantikan seorang dosen mengajar di D3 perpustakaan dengan mata kuliah psikologi kepribadian.. wah.. mendapatkan kesempatan itu rasanya sangat senang karena memang aku sangat menyukai mengajar... Satu, dua, tiga dan beberapa kali setelah mengajar ada sebuah perasaan yang sangat mengharu biru..bahwa aku mampu merangsang mahasiswa untuk semangat belajar...bahwa aku ternyata membuat mereka antusias di kelas...dan itu bagiku adalah sebuah hal yang menggembirakan....

Namun sayang,...semua tidak selancar yang kuharapan. Suatu hari, ada seorang dosen laki-laki menyampari diriku dan berkata "DASAR...tidak tau malu dan tahu diri....masih baru selesai S-1 udah sok-sok an ngajar......menjadi itik cantik di sarang itik buruk tentu buatmu cukup memuaskan ya? (hihi...mengomentari sedikit, berarti dia itik buruk dunk....hihih)...." mmm..mendengar itu seketika aku menarik nafas dalam-dalam....my God, do i have a mistake?...tapi aku saat itu tersenyum kecil dan berkata "maaf pak...saya hanya diminta untuk menggantikan ibu ....(sensor)" lalu dia berkata "harusnya kamu tolak, kamu tau diri dikit dunk...saya yakin...kamu itu tidak ada apa-apanya...kamu itu hanya beruntung...kalaupun misalnya kamu melanjutkan studimu di Universitas Indonesia, kamu pasti gagal....saya jamin!".
ups...tunggu dulu, dalam hati kecilku.....mmm.....tapi aku tetap tersenyum dan berkata..."maaf pak....jika saya menyinggung bapak...."

Hari berlalu hari....dan aku tetap diperlakukan sama oleh si Bapak. Namun tidak semua memperlakukan hal yang sama...ada orang-orang yang begitu luar biasa yang membuatku merasa nyaman disana... dan ada kepercayaan terhadap diriku yang membuat aku yakin bahwa aku akan bisa berkembang disini, khususnya kepercayaan dari management saat itu. Wujud kepercayaan tersebut terlihat dari kewenangan dan tugas-tugas yang dilimpahkan kepadaku.

Suatu hari diselenggarakanlah Kolokium Nasional Indonesia....(bo...ada pak sarlito dan tokoh-tokoh psikologi ternama lainnya yang....waduh.....i love them...coz they can inspiring me...maklum dulu katro...belum pernah ketemu....), dan aku bertugas sebagai notulensi kegiatan tersebut di sebuah hotel ternama...dan bertanggungjawab terhadap recording dan penyelesaian laporan untuk diserahkan ke seluruh universitas yang hadir saat itu (kalau gak salah ada sekitar 41-an ya...lupa...)....semua proses berjalan dengan baik.... dan laporan diserahkan secara sempurna kepada semua universitas terkait. Saat itu ada juga bro Midi yang ikut membantu....dan beberapa dosen yang membuat rekap verbatim hasil diskusi....Adapun yang didiskusikan dalam kolokium itu mulai dari gelar, kebijakan, sanksi pelanggaran kode etik profesi, dan lainnya hingga penyerahan tanda kepada pak Sarlito berupa ulos....karena masa berakhir kepengurusannya sebagai ketua. Selesai acara tersebut beberapa orang dari management mengucapkan "terima kasih tina....laporannya bagus dan lengkap", dan ada juga yang bilang "wah...laporannya okeh banget..." dan ada yang bilang "wah....keren...". Tapi....dia...seorang priba yang selalu mengusikku berkata "jangan senang dulu...ini belum apa-apa"...Jujur pak....saat itu aku sangat marah...sangat kesal..........dan bertanya-tanya..sampai kapan dia akan begini? sempat ada di fikiran "emang sehebat apa sih bapak?"..(sekali lagi maaf pak....)

Mm....tidak hanya dia, namun ada beberapa orang yang tampak tidak senang dengan kehadiranku di universitas tersebut...dan yang membuat diri ini rasanya ingin menangis adalah ada satu orang dosen wanita yang sangat ku kagumi yang saat itu sedang kuliah S2 di UI memanggil ku ke ruangannya dan berkata "Tina....kamu gak cocok disini.....kamu harus pergi dari sini...kamu itu punya bakat, pergilah melihat dunia luar dan kamu akan suka....disini kamu nanti akan makan hati"...jujur...kala itu aku sangat sedih...seorang dosen yang kukagumi mengatakan hal demikian, bukannya mendukung malah menyuruh mundur...dan aku berfikir...tau apa dia? lawong 1 tahun sejak aku disini dia tak pernah ada...bagaimana dia tau?

Ada rasa kecewa....tapi tetap mencoba bertahan....dengan sedikit ragu-ragu aku mencoba mengikuti ujian PNS untuk menjadi dosen di lingkungan USU, namun saat yang bersamaan juga melamar di Indosat sebagai cadangan. Ujian PNS untuk dosen di lingkungan USU diselenggarakan dan alhamdulillah akupun lulus.....dan akupun diterima menjadi CPNS Dosen... Saat itu aku sangat senang dan bersyukur sekali...namun sayangnya rasa senang itu hanya seketika. Si Bapak yang selalu membenciku ternyata merasa tidak puas. Dia mendatangiku sambil menghempaskan kertas di meja kerjaku dan berkata " kamu hanya jago di kandang sendiri....(sampai sekarang.....aku gak tau kenapa dia seperti itu...kenapa dia marah....)." Aku terdiam..............terperangah.......apa salahku?

Kemudian, beberapa dosen yang sempat menunjukkan perilaku tidak suka semakin menunjukkannya....mmm....aku takut.....apakah aku bisa bertahan dengan situasi ini? lalu...tidak berapa lama..ada seorang dosen yang begitu baik padaku berlari menangis ke ruangan kantor dan ternyata ia menangis dikarenakan salah satu dosen yang juga menyakitiku ternyata menyakitinya....aku berfikir...kenapa banyak air mata ya? kenapa banyak konflik?

Kring....telephon selularku berbunyi....aku diundang wawancara di indosat....aku mengikuti proses tersebut.....dan akhirnya akupun lulus dan diterima...saat itu posisinya adalah customer service...(mmm....)...fikir punya fikir aku tak bisa menentukan pilihan...aku konsultasi kemana-mana...dan semua menganjurkan tetap menjadi dosen...tapi aku ragu..aku takut...apa aku sanggup? mmm...tapi aku suka mengajar.....aku suka presentasi....aku suka berbagi ilmu....aku akhirnya diskusi dengan orang di indosat, dan dia bilang bahwa kerja yang ditawarkan shift...dan aku berfikir saat itu...kalau bisa shift berarti aku bisa ambil shift malam dan paginya ngajar di kampus? mmmm.....menarik.....kemudian aku bertanya pada yang berwenang.."bu...kalau misalnya saya ambil shift malam terus boleh gak? ibunya bilang gak bisa....tapi kalau kamu tukaran ama temanmu boleh....lalu akupun melobi temanku dan mereka dengna senang hati bersedia karena shift malam adalah shift yang paling mengganggu...Nah...saat itu aku lega...dalam hati...berarti pagi ampe sore jam 5 aku akan di kampus tapi malamnya kerja...okeh...bagus...

lalu dengan nekat..aku mencoba mengikuti training di indosat...yang mengajariku banyak hal....dan sekembali dari training akupun di panggil oleh sekretaris program studi...dan dia berkata "tina....kamu telah menyakiti kami....apa salah kami padamu?.....kenapa kamu begini?"...lalu aku bingung...ternyata mereka tau mengenai indosat itu....mmmm,.......akhirnya ada rasa ingin lari dari semua ini....tapi aku mencoba bertahan dan menjelaskan "gini bu...saya mohon maaf, saya tidak pernah bermaksud melukai siapapun.....saya menerima indosat karena saya fikir itu shift dan saya juga butuh finansial...saya sudah tidak dikirimkan duit lagi sementara gaji dosen masih sedikit bu...saya mohon maaf..." lalu si ibu berkata "kami tidak butuh maaf mu...sekarng kamu resign dari indosat...sekarang!" lalu...akupun minta maaf dan menangis karena dia menangis...."tuhan...aku tak pernah bermaksud seperti ini....kenapa begitu kompleks?"

Saat itu, segera aku menuliskan surat pengunduran diri dan mengantarkannya ke indosat. Keesokan harinya aku mendapati surat di meja, panggilan bertemu ketua program studi untuk pelanggaran disiplin...mmm.....semua menjadi sangat ironic....perdebatan yang berakhir pada sebuah pengunduran diri..........yang saat itu kusesali namun hari ini kusyukuri.....(selalu ada makna di balik peristiwa). Dan....bapak yang tadinya selalu mengata-ngataiku menyamperin...."tina....ini yang terbaik untukmu, kalau kamu memang hebat....tunjukkan bahwa kamu mampu bersaing di dunia luar......takutnya masuk UI aja kamu gak bisa.." mmm....aku marah mendengar hal itu....dasar...dalam hati kecilku...segimana banget sih UI itu? (actually...aku sekalipun belum pernah ke jawa...dan gak tau UI, UGM dan lainnya seperti apa. Berbeda dengan teman-teman yang sering ke sana ketika skripsi karena mencari bahan...sementara aku...ups...tidak pernah bo!).

Dengan rasa sedikit marah dan tertantang, serta exciting...akhirnya aku memutuskan untuk ke jakarta...tanpa didampingi oleh keluarga (emang ya...aku tuh pantang banget ditantang...pasti dech langsung menunjukkan eksistensi diri....)mm....aku belum pernah ke jakarta apalagi ke UI dan aku tak punya satu orang saudarapun...satu-satunya orang tempat tujuanku adalah seorang teman yang bernama Dian Ulfa...temanku S-1 yang sedang berkuliah di UI. Dan Thanks God....aku punya Andina Nasrun yang senantiasa menjadi sahabat terbaikku...Andina....i love you. Andina memutuskan untuk menemaniku bersama ke jakarta, dialah yang menemaniku....mmm....dina...tanpamu mungkin hingga hari ini aku tidak disini...tidak bisa berdiri tegak menantang kota jakarta yang cukup sesak....

Aku dan Andina berangkat dari medan menuju Pekanbaru..(saat itu kita naik bis ya din? dengan tawa riang dan saling menatap dihantarkan oleh ayahnya andina ke dalam bis...kamipun melaju......). Kami ke pekanbaru untuk menyamperi abangnya tina yang ada disana.....untuk kemudian segera menuju ke suatu tempat yang tak pernah kau lihat...menuju tempat dimana kau akan menantang hari....menuju suatu tempat dimana kau akan bertemu orang-orang hebat...menuju suatu tempat yang kau tak pernah tau seperti apa wujudnya.....

mmm...pesawat boarding...kami naik....(this is the first time for me.....naik pesawat....). Aku sungguh takut karena pada dasarnya ada phobia ketinggian....sepanjang jalan na menggenggam tangan andina dengan keras....dan membaca doa yang tak berhenti.....subhanalloh...na akhirnya bisa ke jakarta....sebuah mimpi sejak SMU....sebuah mimpi yang dulu pernah ada namun tidak terealissi karena ayah tidak setuju mengingat tidak punya saudara di jakarta dan memandang jakarta sebagai kota yang terlalu kejam. Namun, kali ini mimpi itu terwujud......(ntar dilanjutin di cerita lain aja ya...judulnya...apa ya....."Pertama menantang jakarta....)

Tapi satu hal..............jika Bapak tersebut di atas tidak menantang tina...jika orang-orang di atas tidak berbuat demikian...mungkin benar...hari ini na masih menjadi sama......menjadi orang yang mungkin mudah puas dan melupakan mimpinya ketika dibangku SMU yaitu mengecap pendidikan di kota jakarta untuk menjadi seorang psikolog bergelar profesor (the next dream is to go abroad....PhD). Berkat tempaanmu dan caramu memperlakukanku...aku akhirnya sadar....bahwa kau telah membuatku kuat...bahwa ternyata aku pernah punya mimpi dan seharusnyalah aku mengejar mimpi itu.....dan aku mampu untuk meraih mimpi itu. Dan satu hal pula yang kemudian ku benar-benar sadari.........bahwa ketika kamu menuliskan mimpimu dengan segenap perasaan dan harapan...insyaAllah akan ada cara yang tak pernah di duga untuk menghantarkanmu ke mimpi tersebut....so....tetaplah bermimpi.....sekalipun dalam perjalanannya akan banyak cobaan, hinaan, dan kecaman......karena sesungguhnya itu adalah obat mujarab yang akan membuatmu menjadi kuat...cayooooooooooo...........GET THE SPIRIT FIGHT TO WIN............AND I WILL BE A PROFESSOR and ENTREPRENEUR

2 comments:

  1. ^__^ pengalaman indah dan bodor ya Tin....

    ReplyDelete
  2. iya din...sebuah pengalaman yang terukir indah dan gak akan pernah terlupa...

    masih ingat din waktu kita duduk di halte mall depok dengan tas segede gambreng dan habis di tipu tukang taksi yang menguras kantong kita sedemikian rupa? terus....mau beli makananan gak punya duit lagi sehingga cuma ngeganjal ama gorengan yang itupun harus kita tanya dulu harganya berapa? dan....ngomel-ngomel karena gorengan kecil dan mahal...hihihi....

    din...i really love you...terima kasih banget ya sayang atas dukungannya....(Thanks Allah...untuk mengirimkan dina padaku)...

    Dina...kamu tuh gak pernah lelah mengingatkanku..menjaga silaturahmi kita di tengah kesibukanku yang gak jelas...mengirimkan doa-doa dan sms, mendukungku, hadir di kala aku sedang jatuh, dan hadir pula di saat aku ingin berbagi..u are the best friend that i ever had...

    ReplyDelete